SOSIOLOGI
By:
A. Bahrul Ulum
A. Definisi
Sosiologi
Secara
bahasa (etimologi), kata sosiologi berasal dari dua kata yaitu socio
yang bermakna masyarakat, dan logos yang bermakna pengetahuan. Jadi,
secara bahasa sosiologi bermakna pengetahuan mengenai masyarakat.
Secara
istilah (terminologi), menurut David B. Brinkerhoft dan Lynn K. White
berpendapat bahwa sosiologi adalah studi sistematik tentang interaksi social
manusia. Secara bahasa interaksi social beasal dari kata interaksi yang
bermakna pengaruh timbal balik atau saling mempengaruhi satu sama lain, dan
social yang bermakna segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat.[1]
Sedangkan, menurut Brinkerhoft dan Whitw interaksi social bermakna suatu
tindakan atau hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih melalui suatu
kontak dan komunikasi.
Apa
itu kontak? Kata kontak berasal dari bahasa latin, yaitu con dan tango.
Con bermakna bersama-sama, sedangkan tango bermakna menyentuh.
Jadi kontak dapat diartikan dengan bersama-sama menyentuh.[2]
Yang dimaksutkan menyentuh dalam suatu kontak sosial, tidak hanya dimaksudkan
menyentuh secara fisisk saja, seperti berjabat tangan, bertegur sapa, bertukar
salam dalam ruangan yang sama. Namun, kontak melalui media-media social modern,
seperti Fb, Twiter, dll, juga merupakan salah satu wujud kontak social.
Apa
itu komunikasi? Kata komunikasi dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan
dari bahasa inggris yaitu communication yang berakar dari kata communico
yang bermakna membagi, atau comminicatio yang bermakna pemberitahuan,
penyampaian, dan pemberian. Jadi dapat disimpulkan bahwasannya komunikasi
adalah suatu proses penyampaian informasi timbal balik antara dua orang atau
lebih.[3]
Informasi yang disampaikan dapat berupa kata-kata,gerak tubuh, atau simbol
lainnya yang memiliki makna.
Interaksi
social tidak akan terjadi jika hanya ada kontak, namun tidak diikuti dengan
komunikasi. Dikarenakan kontak dan komunikasi merupakan syarat terjadinya suatu
interaksi social. Jadi, tidak dinamakan interaksi social jika tidak ada kontak
dan komunikasi, ataupun ada tapi hanya salah satunya saja.
David B. Brinkerhoft dan Lynn K. White
kemudian juga berpendapat bahwasannya interaksi social dengan tindakan social
itu berbeda. Tindakan social menurutnya adalah suatu tindakan individu yang
memiliki arti atau makna subjektif bagi dirinya dan dikaitkan dengan orang
lain.[4]
Mari
kita ambil sebuah contoh, Brinkerhoft melempar batu ke sungai merupakan suatu
tindakan, namun tindakan tersebut masih belum dapat dikatakan sebagi tindakan
social. Namun apabila Brinkerhoft melempar batu ke sungai agar temannya, White
yang berada di seberang sungai melihat dia. Itulah contoh dari sebuah tindakan
social.
Kemudian,
setelah White mendengar suara batu yang dilempar ke sungai, White mencari siapa
yang melemparnya, ternyata White dapat melihat pelemparnya adalah Brinkerhoft
yang berada di seberang sungai. Itulah contoh dari sebuah kontak, walaupun
hanya sebatas kontak mata.
Kemudian,
White melambaikan tangan ke arah Brinkerhoft, dan Brinkerhoft menjawab lambaian
tangan White dengan lambaian tangan juga. Dalam adegan tersebut, telah terjadi
sebuah komunikasi antara Brinkerhoft dengan White. Namun, yang menimbulkan
sebuah pertanyaan, karena komunikasi diartikan sebagai suatu proses penyampaian
informasi timbal balik antara dua orang atau lebih. Informasi apa yang telah
disampaikan oleh Brinkerhoft dan White?
Jawabnya
adalah, ketika Brinkerhoft melempar batu ke sungai, ada sebuah informasi yang
ingin disampaikan oleh Brinkerhoft kepada White, yaitu informasi bahwa dirinya
ada di seberang sungai. Dan lambaian tangan White menginformasikan bahwa White
telah mengetahui keberadaan Brinkerhoft. Dan tidak menutup kemungkinan
bahwasannya komunikasi tersebut tetap berlanjut dengan menggunakan bahasa
isyarat tubuh antara Brinkerhoft dengan White.
Kesimpulannya,
kesatuan proses yang terjadi antara Brinkerhoft dengan White tersebutlah yang
dinamakan interaksi social.
0 komentar:
Posting Komentar