Baca Selengkapnya: Cara Membuat Marquee (Tulisan Berjalan) Pada Address Bar http://bisikan.com/cara-membuat-marquee-tulisan-berjalan-pada-address-bar#ixzz36o6dOwY5

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 05 Maret 2014

Sosiologi Emile Durkheim

PELETAK FONDASI SOSIOLOGI
By: A. Bahrul Ulum
Penelusuran sejarah asal-usul atau perkembangan suatu bidang kajian ilmu atau cabangnya, biasanya akan terjebak pada pengambilan keputusan untuk menentukan siapa yang pertama kali membahas hal ini, dan pada akhirnya cenderung menonjolkan pelaku tertentu sebagai bapak pendiri dari suatu bentuk ilmu pengetahuan. Hal ini merupakan proses yang cukup membahayakan.[1] Oleh sebab itu, untuk menghindari pengkultusan terhadap seorang tokoh saja, dan tokoh-tokoh yang lain tersembunyikan, maka akan lebih baiknya jika kita membahas banyak tokoh yang berjasa dalam membangun sebuah fondasi dalam ilmu sosiologi. Berikut beberapa tokoh yang dipandang berjasa dalam membangun fondasi ilmu sosiologi:
A.  Emile Durkheim (1858-1917 M)
Emile Durkheim dilahirkan di Epinal, Prancis, yang terletak di Lorraine pada tahun 1858 M. Ia berasal dari keluarga Yahudi Prancis yang saleh, ayah dan kakeknya adalah Rabi. Hidup Durkheim sendiri sama sekali sekular. Malah kebanyakan dari karyanya dimaksudkan untuk membuktikan bahwa fenomena keagamaan berasal dari faktor-faktor sosial dan bukan ilahi. Namun demikian, latar belakang Yahudinya membentuk sosiologinya, banyak mahasiswa dan rekan kerjanya adalah sesama Yahudi, dan seringkali masih berhubungan darah dengannya.
Durkheim adalah mahasiswa yang cepat dewasa. Ia masuk ke Ecole Normale Supérieure pada 1879. Angkatannya adalah salah satu yang paling cemerlang pada abad ke-19 dan banyak teman sekelasnya, seperti Jean Jaures dan Henri Bergson kemudian menjadi tokoh besar dalam kehidupan intelektual Prancis.[2]
Tahun 1890-an adalah masa kreatif Durkheim. Pada 1893 ia menerbitkan “The Devision of Labor in Society (Pembagian kerja dalam masyarakat)”, yang bersisi mengenai pernyataan dasariahnya tentang hakikat masyarakat dan perkembangannya dalam bahasa perancis dan tesisnya tentang Montesquieu dalam bahasa latin. Pada 1895 ia menerbitkan “The Rules of Sociological Method (Aturan-aturan Metode Sosiologis)”, merupakan sebuah manifesto yang menyatakan apakah sosiologi itu dan bagaimana ia harus dilakukan.
Durkheimpun mendirikan Jurusan Sosiologi pertama di Eropa di Universitas Bourdeaux. Beliau merupakan seorang guru besar dalam ilmu-ilmu sosial di Universitas tersebut sejak tahun 1887 hingga tahun 1902 M. Pada 1896 ia menerbitkan jurnal L'Année Sociologique untuk menerbitkan dan mempublikasikan tulisan-tulisan dari kelompok yang kian bertambah dari mahasiswa dan rekan (ini adalah sebutan yang digunakan untuk kelompok mahasiswa yang mengembangkan program sosiologinya). Dan akhirnya, pada 1897, ia menerbitkan “Bunuh Diri”,[3] sebuah studi kasus yang memberikan contoh tentang bagaimana bentuk sebuah monograf sosiologi.
Setelah itu, Durkheim pindah ke Universitas Sarbonne di Paris. Pada masa ini, ia kembali menerbitkan buku dengan judul The Elementary Forms of the Religious Life. Sumbangan teori-teori Durkheim terhadap sosiologi (terutama pada sosiologi pendidikan) dapat dikatakan cukup banyak, beliau berparadigma kekirian, dan masih banyak karya-karya beliau yang diterbitkan setelah kematiannya. Seperti, Education and Society yang terbit pada tahun 1956, Moral Education yang diterbitkan pada tahun 1961, dan Evolution of Educational Thought yang terbit pada tahun 1977.
Emile Durkheim meninggal pada tahun 1917 karena terkena serangan lumpuh, penyakit yang dialami Durkheim tersebut didiagnosa adalah sebuah penyakit psikis, yang muncul dikarenakan tumbuhnya rasa kecewa berat yang dialami Durkheim akibat meninggalnya anak laki-laki Durkheim, yang bernama Rene, dalam perang dunia pertama. Berikut penjelasan mengenai beberapa sumbangan Durkheim terhadap sosiologi:
1.    Pendekatan fungsionalisme sosiologis
Dalam the rules of sociological methods[4] dijelaskan bahwa objek sosiologi adalah fakta social.
a.    Tiga karakteristik fakta social
1)        Eksternal (diluar individu)
Fakta social ada sebelum individu ada, dan akan tetap ada setelah individu tiada.
2)        Determined/coercive (factor-faktor/hal-hal yang menentukan)
Fakta social memaksa individu sesuai dengannya.
3)        General (umum)
Tersebar luas dalam komunitas masyarakat, milik bersama, dan bukan milik individu.
b.    Dua asumsi (anggapan) mengenai fakta sosial
1)        Gejala social itu rill dan mempengaruhi kesadaran individu, serta mempengaruhi perilaku yang berbeda-beda dari berbagai macam karakter individu (psikologis, biologis, dan moral)
2)        Dikarenakan gejala social adalah fakta yang rill, maka gejala social dapat diamati ataupun dipelajari dengan metode positivistik.[5]
c.    Jenis fakta sosial
1)        Material
Objek (sasaran) yang dapat disimak, ditangkap, dan diukur. Contoh: wujud biologis, dll.
2)        Non material
Objek yang dianggap nyata dan muncul dalam kesadaran manusia. Contoh: rasa iba, rasa malu, dll.
d.   Strategi menjelaskan fakta social
Dasar utamanya adalah fakta social dapat dijelaskan dengan cara dibandingkan dengan fakta social lainnya.
1)        Strategi pokoknya ada dua
a)    Mencari asal usul gejala social (kausality (sebab akibat))
b)   Fungsi dari suatu gejala social
2.    Tesis solidaritas social
Dalam bukunya, the division of labor in society Emile Durkheim mengklasifikasikan solidaritas social ke dalam dua tipe.
a.    Solidaritas mekanik (kekompakan yang disimbolkan seperti sebuah kekompakan yang dimiliki sebuah mesin)
b.    Solidaritas organic (kekompakan yang disimbolkan seperti sebuah kekompakan yang dimiliki makhluk hidup)
Apa pertanyaan dasar yang memunculkan tesis tersebut? Apa yang mengikat dan mempersatukan manusia?
No
YANG DIUKUR
SOLIDARITAS MEKANIK
SOLIDARITAS ORGANIK
1
Pembagian Kerja
Rendah
Kuat
2
Kesadaran Bersama
Kuat
Lemah
3
Individualitas
Rendah
Tinggi
4
Penghukuman
Komunitas Terlibat
Badan Kontrol Sosial
5
Saling Ketergantungan
Rendah
Tinggi
6
Komunitas
Primitif/Pedesaan
Industri Perkotaan
7
Pengikat
Kesadaran Kolektif (Bersama)
Pembagian Kerja
8
Hukum Dominan
Represif (Bersifat Menekan)
Restitutif (Bersifat Memperbaiki)
9
Konsensus (Perizinan) Terpenting
Pola Normatif (Keharusan menurut prinsip-prinsip yang menjadi petunjuk manusia pada umumnya untuk hidup bermasyarakat)
Nilai Abstrak dan Umum
(Yang dimaksud abstrak adalah yang inti, dan diperoleh dari sebuah proses penyimpulan, dan tidak berbentuk)

3.    Teori Perubahan Sosial
Dalam The Devision of Labor in Society[6] dijelaskan bahwa perubahan dari solidaritas mekanik menuju organik, dikarenakan beberapa hal, yaitu:
a.    Pertambahan Penduduk,
b.    Pertambahan Komunikasi dan Interaksi,
c.    Tajamnya Proses Perjuangan Untuk Hidup, dan
d.   Adanya Spesialisasi Bidang Keahlian.
4.    Teori Moralitas
Menurut Durkheim, ciri-ciri dan karakteristik moralitas adalah:
a.    Moralitas adalah suatu perwujudan dari tujuan impersonal dan umum,
b.    Moralitas merupakan fakta social, karena ia memiliki karakteristik eksternal, umum, dan memaksa,
c.    Moralitas hadir dalam kesadaran individu karena dipelajari dari sebuah proses sosialisasi,
d.   Moralitas akan selalu tetap ada, meskipun dengan ada atau tidak adanya individu,
e.    Ditransmisikan dari suatu generasi menuju generasi selanjutnya,
f.       Moralitas bersifat memaksa, dan
g.    Moralitas memiliki 3 unsur, yaitu:
1)      Semangat disiplin dengan tujuan memberi sasaran, dan mengembangkan keteraturan,
2)      Ikatan pada kelompok, dan
3)      Otonom.


[1] Damsar, Pengantar Sosiologi Pendidikan (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), hal. 23.
[2] Buku mengenai biografi paling lengkap dari Durkheim dikarang oleh, Steven Lukes, Emile Durkheim, His Life and Work: A Historical and Critical Study (New York: Harper dan Row, 1972).
[3] Hamzah Tauleka, Sosiologi Agama (Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press, 2011), hal. 214.
[4] Emile Durkheim, Rules of Sociological Method, (Ditulis pada tahun 1895), Penerbit: The Free Press, 1982.
[5] Ibid., Damsar, Pengantar Sosiologi…, hal. 29.
[6] Emile Durkheim, The Division of Labor in Society, (Ditulis pada tahun 1893), Penerbit: The Free Press reprint, 1997.

0 komentar:

Posting Komentar